PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan salah
faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut disebabkan
adanya perkembangan teknologi dalam bidang
pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.
Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah satu upaya
yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika perlu menghilangkan dominasi
sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dengan cara menggunakan
media pembelajaran.
Sehubungan dengan penggunaan media dalam
kegiatan pembelajaran, para tenaga pengajar atau guru perlu cermat dalam
pemilihan dan atau penetapan media yang akan digunakannya. Kecermatan dan
ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran
yang dilakukannya. Disamping itu juga kegiatan pembelajaran menjadi menarik
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi
terpusat kepada topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukannya. Kecermatan dan ketepatan dalam memilih media pembelajaran
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman
tenaga pengajar tentag kriteria dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
serta prosedur pemilihan media pembelajaran. Uraian berikut akan membahas
hal-hal dimaksud agar kita dalam memilihan media pembelajaran lebih tepat.
PEMILIHAN MEDIA
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya
tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan
pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan
media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu
dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media.
Henich, dan kawan-kawan (1982) mengajukan
model perencanaan-perencanaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah
ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari Analyze
learner characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize,
Require learner response, and Evaluate). Model ini menyarankan enam
kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
(A) Menganalisis karakteristik umum
kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi,
anggota organisasi pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, serta menganalisis
karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan,
keterampilan, dan sikap awal mereka.
(S) Menyatakan atau merumuskan tujuan
pembelajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan,
keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah
proses belajar-mengajar selesai.
(S) Memilih, memodifikasi, atau
merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat.
(U) Menggunakan materi dan media.
Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan
berapa banyak waktu diperlukan untuk menggunakannya.
(R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru
sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai
keefektivan proses belajar mengajar.
(E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan
utama evaluasi disini adalah mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai
tujuan pembelajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum
pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Hambatan
pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas, dan
peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan
material).
2. Persyaratan
isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang
ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian
hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi.
3. Hambatan
dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan awal, seperti
membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4. Pertimbangan
lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan
keefektivan biaya.
5. Pemilihan
media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a. Kemampuan
mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual dan/ atau audio).
b. Kemampuan
mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/ atau kegiatan
fisik).
c. Kemampuan
mengakomodasikan umpan balik.
d. Pemilihan
media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan
untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
6. Media
sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan
media yang beragam.
Dari segi teori belajar, berbagai
kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapar pertimbangan dalam
pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1) Tujuan
pembelajaran. Media hendaknya
dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, mungkin ada
sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat
mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian
karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan
digunakan.
2) Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau
keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatian untuk
mengerjakan tuga dan latihan.
3) Perbedaan individual. Siswa belajar dengan
cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
4) Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih
mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur
dan diorganisasikan ke dalam urut0urutan yang bermakna.
5) Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya
telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau meiliki pengalaman yang
diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan
media dengan sukses.
6) Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi
dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
7) Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung
dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekadar
diberitahukan kepadanya.
8) Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat
apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya.
9) Penguatan (reinforcement). Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk
terus belajar.
10) Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari
secara efektif hanya dengan sekali jalan.
11) Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan
adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil
belajar pada masalah atau situasi baru.
KRITERIA
PEMILIHAN
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru
atau tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni:
1) ketepatan
media dengan tujuan pengajaran;
2) dukungan
terhadap isi bahan pelajaran;
3) kemudahan
memperoleh media;
4) keterampilan
guru dalam menggunakannya;
5) tersedia
waktu untuk menggunakannya; dan
6) sesuai
dengan taraf berfikir anak.
Berkaitan dengan pemilihan media ini,
Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:
1) sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
2) tepat
untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi.
3) praktis,
luwes, dan tahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya
untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.
4) guru
terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media
itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.
5) pengelompokan
sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya
jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
6) mutu
teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu.
LANGKAH-LANGKAH PEMILIHAN MEDIA
Ada beberapa langkah yang
dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs
yang dikutip oleh Mohammad Ali (1984:
73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu:
1)
merumuskan
tujuan pembelajaran,
2)
mengklasifikasi
tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar,
3)
memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang
akan berlangsung,
4)
Menentukan tipe perangsang untuk tiap
peristiwa,
5)
mendaftar media yang dapat digunakan pada
setiap peristiwa dalam pengajaran,
6)
Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan)
media yang dipakai.
7)
Menentukan media yang terpilih akan digunakan,
8)
menulis rasional (penalaran) memilih media
tersebut,
9)
Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap
peristiwa, dan
10) Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media.
Selaras dengan hal tersebut,
Anderson (1976) menyarankan
langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1)
Langkah 1:
Penerangan atau Pembelajaran
Langkah
pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau
pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada
kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi,
sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus
menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.
2) Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan
Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan
pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu
pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang
didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam
mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan
terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna.
Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran
digantikan oleh media.
3)
Langkah 3:
Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi
kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan
analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi
dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing
ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.
4)
Langkah 4:
Klasifikasi Media
Media
dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media.
Berdasarkan persepsi dria manusia
normal media dapat diklasifikasikan
menjadi media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan
ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam
dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan
jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi
dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di
luar ruang kelas. Masing-masing media
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media
lainnya.
5)
Langkah
5: Analisis karakteristik masing-masing media.
Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis
kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya.
Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad
Azhar. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sungkono. Pemilihan dan
Penggunaan Media dalam Proses Pembelajara. Artikel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar