PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari suatu kelas, dimana guru dan
siswa saling terkait dalam pelaksanaan yang telah direncanakan oleh guru.
Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, karena
guru merupakan pengelola tunggal di dalam kelas. Oleh karena itu, bila siswa
kurang bisa menunjukkan keterampilan dalam suatu pelajaran, maka tuduhan
ketidakberhasilan juga tertuju pada guru.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu
guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat
dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang
dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai
individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial
dengan latar belakang yang berbeda. Hal itu pula yang menjadikan berat tugas
guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar
hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola
kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perlu
terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar.
Salah satu caranya adalah perlu memanfatkan beberapa media pembelajarn yang
telah ada dan mengupayakan pengadaan media pembelajaran baru demi terwujudnya
tujuan bersama. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru atau
fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan
lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru atau
fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media
pembelajaran.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari
bahasa latin yang berarti “perantara atau pengantar”. Istilah media dapat kita
artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi
dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Berbicara mengenai media tentunya kita akan mempunyai cakupan yang sangat
luas, oleh karena itu saat ini masalah media kita batasi ke arah yang relevan
dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran.
Briggs menyebutkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu Schramm berpendapat bahwa
media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan ( Association of Education
and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Dengan demikian media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran
adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar.
Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam
kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam
simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau
visual. Untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, biasanya
guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar,
serta mempertinggi daya serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu visual.
B.
Jenis-Jenis
Media Pembelajaran
Terdapat enam jenis dasar dari media
pembelajaran menurut Heinich and
Molenda (2005) dalam pembelajaran Dadang Supriatna (2009), yaitu:
1.
Teks.
Merupakan elemen dasar bagi
menyampaikan suatu informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan
yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2.
Media Audio.
Membantu menyampaikan maklumat
dengan lebih berkesan membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan.
Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya.
3.
Media Visual
Media yang dapat memberikan
rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan,
grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
4.
Media Proyeksi Gerak.
Termasuk di dalamnya film gerak,
film gelang, program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD)
5.
Benda-bendaTiruan/miniatur
Seperti benda-benda tiga dimensi
yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi
keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap
berjalan dengan baik.
6.
Manusia.
Termasuk di dalamnya guru, siswa,
atau pakar/ahli di bidang/materi tertentu.
Media-media yang Biasa
digunakan dalam Proses Pembelajaran
1. Media Visual
Seperti halnya media
yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan jika tidak divisualkan.
Beberapa media yang termasuk media visual adalah:
a. Gambar atau foto
Kita sering menggunakan
gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena gambar merupakan bahasa yang
umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja oleh siapa saja
b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar
yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokonya saja tanpa
detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari
verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
c. Diagram
Berfungsi sebagai
penyederhana sesuatu yang kompleks,sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana
yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya
secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat
proses yang ada.
d. Bagan/Chart
Terdapat dua jenis
chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan chart yang
menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya
adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan
pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow
chart), atau bagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi untuk
menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara
tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis
media visual lain seperti gambar, diagram, atau lambanglambang verbal.
e. Grafik
Disusun berdasarkan
prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif, grafik merupakan gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang berfungsi
untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan
atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis
dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam
hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik
diantaranya adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik
gambar.
f. Kartun
Suatu gambar
interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan
secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau
kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan
simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti
dengan cepat.
g. Poster
Poster dapat dibuat di
atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting
untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi
dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
h. Peta dan Globe
Berfungsi untuk
menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah baik berupa
keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya.
i.
Papan
planel
Papan berlapis kain
planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan dilepas
sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena
di bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual
yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran
tertentu pula.
j.
Papan
Buletin.
Papan ini tidak
dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan
ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya
seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan
pembuatan papan buletin.
2. Media Audio
Media audio adalah
jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang uaditif. Beberapa jenis media
yang dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai berikut:
a. Radio
Media ini dapat
merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio sangat cocok untuk
mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga dapat digunakan sebagai pemberi
petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa dalam
pembelajaran.
b. Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik
atau tape recorder adalah salah satu media yang memiliki peranan yang sangat
penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Melalui media ini kita
dapat merekam audio, mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita rekaman
dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga dapat
menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.
3. Media Proyeksi Diam
Beberapa media yang
termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya adalah:
a. Film Bingkai
Film bingkai adalah
suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang berukuran 35 mm, dan
umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi. Untuk melihatnya perlu ditayangkan
dengan proyektor slide.
b. Film Rangkai
Film rangkai hampir
sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau gambar tidak
memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film atau
gambar tertentu. Jumlah gambar pada 1 rol film rangkai adalah sekitar 50 sampai
dengan 75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130 cm
tergantung pada isi film itu. Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media
pembelajaran yang berbeda dalam satu rangkai sehingga cocok untuk mengajarkan keterampilan,
penyimpanannya mudah serta dapat digunakan untuk bahan belajar kelompok atau
individu
c. OHT
Over Head
Transparancy (OHT) adalah media visual proyeksi, dibuat di atas bahan
transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media
ini memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan
Over Head Projector (OHP).
d. Opaque Projektor
Projektor yang tak
tembus pandang, karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi
bahan-bahan yang tidak tembus pandang (opaque). Kelebihan media ini sebagai
media pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, grafis,
bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke
permukaan transparansi terlebih dahulu.
e. Mikrofis
Mikrofis adalah lembaran
film transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil
sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Beberapa jenis media
yang masuk dalam kelompok ini adalah:
a. Film gerak
Film gerak merupakan
sebuah media pembelajaran yang sangat meanrik karena mampu mengungkapkan
keindahan dan bergerak dengan efek
suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan
kebutuhan.
b. Film gelang
Film gelang atau film
loop adalah jenis media yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang
ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang terus
menerus jika tidak dimatikan.
c. Program TV
Televisi merupakan
media menarik dan modern karena merupakan bagian dari kebutuhan hidupnya.
Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak.
d. Video
Pesan yang disajikan
dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif,
edukatif maupun instruksional.
5. Multimedia
Vaughan (2004)
menjelaskan bahwa multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks,
seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui
komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al (2005) multimedia merupakan
penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang berpadu
seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk aturan informasi ke
dalam sistem komputer.
6. Benda
Benda-benda yang ada
disekitar dapat digunakan pula sebagai media pembelajaran, baik benda asli
maupun benda tiruan atau miniatur. Benda-benda ini dapat membantu proses
pembelajaran dengan baik terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi
atau praktek lapangan.
C.
Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media mempunyai
kegunaan:
1.
Memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4.
Memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori &
kinestetiknya.
5.
Memberi rangsangan yang
sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, kontribusi media
pembelajaran menurut Kemp and Dayton,1985:
1.
Penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar
2. Pembelajaran
dapat lebih menarik
3. Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4. Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5. Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
6. Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7. Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
8.
Peran guru perubahan
kearah yang positif
Sudjana dan Rivai (1992;2) dalam
pembelajaran Arysad (2011) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
1.
Pembelajaran akan lebih
menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosann dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4.
Siswa dalap lebih
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstariskan,
memerankan, dan lain-lain.
D.
Karakteristik Media Pembelajaran
Ada tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk
penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana
guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik
atau ciri media pembelajaran tersebut adalah:
1. ciri
fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2.
ciri manipulatif, yaitu kemampuan
media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi
masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi
kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang
lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau
sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar
diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut.
3. ciri
distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau
kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada
sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian tersebut.
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik
tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.Misalnya,
karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput,
dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai.Karakteristik media juga dapat dilihat
menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal
ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting
artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. karakteristik media merupakan
dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengelolaan alat bantu pembelajaran
sudah sangat dibutuhkan. Semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan
teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media
pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Selain itu kita harus mengetahui
apa fungsi dan jenis – jenis daripada media itu sendiri. Maka diharapkan
kekreatifitasan guru dalam memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan
dalam kelas. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan
disampaikan, situasi kelas dan sarana pra sarana.
B.
Saran
Berkaitan dengan hal ini, media
pendidikan memang perlu diadakan secara menyeluruh demi kelancaran proses
kegiatan belajar mengajar. Media yang yang dipakai haruslah sesuai dengan
tingkat kecerdasan anak didik sehingga daya tangkap anak didik bisa menerima
media pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad
Azhar. 2011. Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Sadiman
Arief S.,dkk. 2011. Media Pendidikan. PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Suciani
Lestari Yanti. Prinsip Pengembangan Media Pendidikan Bagi
Masyarakat. 2007. Pdf
Supriatna Dadang. Pengenalan Media Pembelajaran Bahan ajar untuk Diklat E-
Training PPPPTK TK dan PLB. 2009. Pdf
pembelajaran.html
http://ryfkanarang.wordpress.com/2010/01/02/makalah-media-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar